Kamis, 28 April 2016

Akibat dari Kehujanan by: Redwinbet.com

Akibat dari Kehujanan 


Aku masih berkuliah di PTS Bandung umurku 21 tahun dari SMA aku memang belum pernah pacaran karena aku ingat kata kta orang tuaku sebelum kamu lulus kuliah dilarang berpacaran mungkin hal itu tujuan agar focus terhadap masa depanku, tapi apa dalam ceritaku kali ini malah tubuhku direnggut paksa oleh Om om.

Waktu itu tepatnya ketika aku pulang kuliah dan sedang menunggu angkutan umum (jam 8.00 malam). Waktu itu hujan turun lumayan deras, aku menunggu tapi mobil angkutan selalu saja penuh dan jalanan pun semakin sepi dan aku sudah basah kuyup tak karuan. Tiba-tiba aku melihat sebuah mobil sedan berhenti tepat di depanku.

Aku melihat pengemudinya kira-kira berumur 45 tahun, beliau menawarkan tumpangan kepadaku, aku pun menerimanya karena takut tidak bisa pulang. Beliau memperkenalkan dirinya sebagai Pak Pemao. Di sepanjang perjalanan beliau mengajakku berbicara kesana kemari. Beliau menawarkan kepadaku untuk berganti pakaian di rumahnya karenabeliau mempunyai putri yang seusia denganku.

Aku menerima tawaran beliau karena percaya kepadanya. Akhirnya kami sampai di sebuah komplek perumahan, ketika aku masuk rumah itu gelap gulita, tak ada penghuninya. Pak Pemao mengatakan mungkin putrinya belum kembali dari kuliah.

Aku mengangguk tanpa curiga. Pak Pemao membawakan aku piyama putrinya, beliau menyuruhku untukmengganti bajuku di kamar putrinya. Aku mengganti pakaianku tanpa menanggalkan BH dan CD-ku.

Ketika aku keluar, Pak Pemao sedang duduk di sofa sambil meminum teh, beliau mempersilakan aku duduk di sebelahnya. Kami pun mengobrol tanpa canggung lagi. Tiba-tiba Pak Pemao menjamah keningku. Aduh badanmu hangat begini? ucap beliau sambil menatapku tajam. Aku hanya tersenyum sekaligus kaget.

Entah kenapa Pak Pemao mengelus-elus rambutku yang masih basah, aku pun hanya terdiam karena kaget dan tak kuasa menolaknya. Sentuhan-sentuhan beliau turun keleherku. Aku merasakan sensasi aneh yang mampu membuatku merinding geli, dan akhirnya Pak Pemao mendaratkan bibirnya di bibirku, setengah kaget mataku melotot memandang Pak Pemao.

Tapi Pak Pemao malah menciumku lagi, aku berontak, tapi tak berhasil, malah rengkuhan tangannya semakin kuat kurasakan. Lama kelamaan aku mulai terhanyut dan membalas ciuman Pak Pemao walaupunciumanku belum sempurna. Mungkin karena didorong rasa ingin tahu aku membiarkan Pak Pemao bertindak lebih jauh.

Ciumannya mulai turun ke leherku, aku merasa geli sekaligus kenikmatan yang tiada duanya. Rasanya sarafku akan putus saat lidahnya menjilati leherku. Pak Pemao mendorongku hingga aku terbaring di lantai permadani, sambil terus menciumi dan menjilati wajahdan leherku.

Dengan lincah tangan-tangan Pak Pemao kurasakan sedang bermain-main di atas dadaku, beliau membuka kancing piyamaku. Entah mengapa aku tak melawannya saat Pak Pemao berhasil meloloskan semua pakaianku hingga aku telanjang.

Aku berteriak pelan bagai disengat sesuatu saat lidahnya kurasakan mendarat di atas putingsusuku. Pak Pemao meremas susuku yang kiri dan mengulum yang kanan, mmm aku bergetar tak karuan. Belum selesai dengan kenikmatan yang aku rasakan Pak Pemao meneruskannya dengan menghisap susuku seperti bayi.

Aku menggelinjang kenikmatan, ahhh birahiku semakin naik. Pak Pemao berdiri melepaskan pakaiannya hingga telanjang. Aku hanya terdiam menatap wajah Pak Pemao. Kemudian beliau berjongkok di samping tubuhku dan mulai menjilati dari samping sambil terus meremas-remas susuku, hingga aku lemas tak berdaya.

Nafasku semakin tak beraturan karena tak tahan akan ciuman dan jilatan Pak Pemao. Ciumannya turun ke perutku danAkhhh aku menjerit keras saat kurasakan lidahnya menjilati selangkanganku. Kakiku berontak dengan berusaha menendangnya.

Tapi tangan Pak Pemao begitu kuat mencengkram kedua pahaku. Aku mendesah semakin kuat saat kurasakan lidah Pak Pemao menyentuh vaginaku.

Pak Pemao seakan tak peduli, beliau terus menjilati vaginaku, dan mengobok-oboknya dengan tempo yang teratur. Teriakan-teriakan kenikmatan keluar dari bibirku saat Pak Pemao menghisap vaginakudenga kuat. Ohhh uuhhhh ohh aku merasakan enak sekaligus geli yang amat sangatdahsyat. Pak Pemao mempercepat tempo jilatan dan ciumannya di vaginaku, hingga aku merasa akan meledak.

Aku berteriak seenaknya, Sial aduh ohhh aduhhh sayanggg teriakankumalah membuat Pak Pemao semakin bernafsu, beliau menghisap klitorisku dengan kuat hingga tubuhkumengejang, Oohhh hhh aku merasakan orgasme.

Aku merasakan vaginaku berdenyut-denyut, tubuhku lemas dan kakiku menjepit kepala Pak Pemao. Pak Pemao bangkit dan berjongkok di samping tubuhku beliau menyuruhku menyetubuhi penisnya yang lumayan besar itu. Aku yang sudah lupasegalanya menurutinya.

Aku mulai menjilati dan mengocok-ngocok penisnya di mulutku. Tangan beliau pun masih tetap meremas-remas susuku. Aku hisap dan kucium-cium kepala penisnya. Pak Pemao melenguh seiring hisapanku yang semakin kuat, beliau pun meremas susuku semakin kuat, hingga aku semakin bersemangat dan liar.

Desahan Pak Pemao membuatku tak tahan, karena aku mulai merasakan vaginaku pun mulai basah.Ohhh sayanggg pinter iseppp teruss ohhh iseppp sayangg ohhh desahan Pak Pemao membuatku semakin gila, dan Pak Pemao berteriak keras.

Ahh.Crot crottSperma Pak Pemao menyemprot masuk ke mulutku, aku tersedak dan terbatuk-batuk, aku melepaskan penis Pak Pemao. Cairan aneh yang kurasakan ada di mulutku, membuat aku mual dan ingin memuntahkannya, tapi Pak Pemao malah mencium bibirku dan menjilati cairan sperma yang tersisadi wajah dan bibirku.

Pak Pemao kemudian merenggangkan kedua pahaku, beliau mengarahkan penisnya ke vaginaku dan menggesek-gesekkanya, aku merasakan nikmat-nikmat geli. Beliau mencoba memasukannya lebih dalam tapi aku berteriak. Aduhh sakitt ucapku sambil meringis. Pak Pemao tidak meneruskannya dan menggesek-gesekkan kepala penisnya lagi.

Aku menggelinjang tak tahan, akhirnya Pak Pemao mencobanya lagi. Aku tetap kesakitan dan berteriak hingga aku meneteskan air mata.

Pak Pemao pun tidak meneruskannya beliau mencium bibirku dengan lembut sambil berkata, Bapak tidak akan mengambil keperawanan kamu. Lalu beliau bangkit dan membersihkan vaginaku dengan handuk hangat.

Aku berkaca dan melihat tubuhku yang berubah menjadi merah, karena bekas hisapan-hisapan Pak Pemao. Setelah itu aku diantar pulang Pak Pemao. Jam 11.00 malam aku sampai di rumahku, akhirnya orang tuaku marah-marah dan mengetahui perbuatanku.

Mereka memeriksa tubuhku dan akhirnya aku mendapat ganjaranya pada semester depan aku tidak akan dikuliahkan lagi, sebenarnya aku ingin meneruskan sekolahku, tapi apa daya orang tuaku sudah kesal dan tidak mempedulikanku lagi.

Sebenarnya aku ingin bekerja, tapi pembaca tahu kan mencari kerja saat inisangat sulit. Terakhir-terakhir ini aku malah berpikir menikah saja tapi sama siapa? Entahlah aku bingung sekali pembaca yang Dewasa. Yang jelas jika ada di antara pembaca yang bisa membantu, aku akan sangat senang sekali. Adakah di antara pembaca yang bisa memberi aku solusi

Agen Judi Online: Redwinbet.com

0 komentar:

Posting Komentar