Sabtu, 02 Juli 2016

Sex Anal Yang Nikmat

Sex Anal Yang Nikmat

Cerita Dewasa,Cerita Panas,Cerita Sex,Agen Judi Bola,Terpercaya,Terupdate


Cerita Dewasa -Ini pengalamanku saat pertama kali Aku melakukan hubungan sex melalui liang anus Sang cewek.
Dan nyatanya anal sex itu memang kurasakan sangat enak dan nikmat dibandingkan kenikmatan lubang yang ada didepannya.

Cerita Panas -Aku bernama Santo, kebetulan Aku mempunyai hobby ngebreak, karena Aku memang anggota dari Orari.
Suatu hari kamipun terlibat obrolan diudara bersama seorang wanita yang katanya masih sekolah di kuliah di tingkat II pada sebuah perguruan swasta. Dia kuketahui bernama Sinta.

Cerita Sex -Setelah kami ngobrol kesana-kemari, akhirnya kami membuat janji untuk bisa ketemu didarat atau istilahnya kami telah sepakat untuk copy darat disebuah restoran yang ia sebut.
Dan ketika Aku bertemu dengannya untuk pertama kalinya itu, kulihat dia ini orangnya cukup ramah, sopan, namun sedikit ganjen. Umurnya kalau dilihat dari tampangnya, Aku perkirakan sekitar 24 tahunan. Dan yang membuat Aku semakin tertarik kepadanya ialah dalam hal berpakaian.

Agen Judi Bola -Dimana saat itu dia pakai celana jeans ketat dipadu dengan t-shirt yang ngepres jadi itu tonjolan sigunung kembar, bisa bikin mata laki laki melotot.
Dan saat Aku salaman tangannya begitu hangat, halus putih terus ada sedikit bulu bulu lembut pada kedua lengannya yang membuat dia semakin seksi saja.

Saat itu dibenakku langsung terbersit pikiran, gimana ya kalau orang ini bugil?, pasti bulu-bulunya lebih lebat punya bulu bawahnya.
Dan saat dia tersenyumpun, kelihtaan dia begitu cantik dan begitu menggairahkan. Lalu dia duduk disampingku, tapi kurasakan nih cewek duduknya kok rapet banget padahal sebelah sana masih lega dengan begitu bau parfum yang dipakainya bikin Aku tambah nafsu.

Setelah pertemuan itu akhirnya kami berdua sering sekali berjalan berdua, padahal saat itu kami berduapun sudah memiliki kekasih. Oleh karena itu pertemuan kami berdua sengaja berjalan secara sembunyi-sembunyi dan secara diam-diam sepulang Aku dari kantor atau dia janjian disuatu tempat.

Selama ini Aku kalau kencan cuma duduk sambil cerita sana sini, namun suatu ketika waktu Aku kencan sama dia ini kebetulan Aku cerita agak kearah cerita porno dan dia ternyata cukup penasaran dan tertarik pula dengan ceritaku itu.

Kebetulan saat cerita begitu Aku duduk berdempetan dengan tubuhnya yang sexy itu hingga mukaku deket sekali dengan mukanya yang sungguh cantik. Akhirnya saat itu Aku pula yang memulai untuk mencium bibirnya yang sexy itu dari samping karena saat itu Aku sendiri yang keburu terbawa nafsu. Tapi yang membuat Aku semakin berani, saat kucium itu dia malah hanya diam dan kulihat ikut menikmatinya juga, malah dia langsung ngomong kearahku.

"Kalau mau cium, jangan sampingnya... tengahnya dong", katanya sambil tersenyum menggoda.
Kebetulan nih….!, pikirku. Maka, ya udah Aku langsung serobot bibirnya yang sexy dan mungil itu.
Dan saat itu pula Aku nggak tahu apa dia sengaja atau tidak, saat bibirnya kucium dengan bibirku, tangannya kurasakan langsung megang kemaluanku yang masih tertidur dibalik celana.
"Eh sorry ya, Mas Santo….., nggak sengaja" katanya sambil menundukkan kepala karena malu.
"Nggak apa-apa kok Tha...asal jangan lama lama aja…," jawabku mulai menggoda.
“Emang kenapa, kalau megang yang lama..?”, tanyanya lagi heran.
"Ntar bangun, khan bisa berabe nantinya….,” jawabku masih sambil bercanda. Eh….diluar dugaan, dia malahan ngomong yang membuat kemaluanku benar-benar terbangun saat itu.
“Lihat boleh nggak kalau lagi bangun…..,”
“Bo…bolleeh….aja….,”, jawabku agak tergagap.

Hari-hari selanjutnya jadwal kencanku dengan Sinta makin lebih sering kami lakukan berdua, sampai suatu ketika ada kesempatan Aku bisa jalan-jalan bersamanya dimalam Minggu.
Dan malam Minggu itu Aku langsung ajak Sinta pergi ke Riung Gunung, Puncak.
Setelah sampai disana kita berdua jalan-jalan sambil menghirup udara segar daerah pegunungan yang hawanya begitu sejuk namun mampu menghilangkan rasa penat kita berdua. Dan ketika kami telah agak lama menikmati suasan malam Minggu di puncak itu, tiba-tiba dia bilang kepadaku.

"Mas Santo, kita cari villa yuk, disini dingin banget….!"
Saat itu hatiku benar-benar gembira dan senang, betapa tidak!, inilah yang Aku tunggu-tunggu…..
Cuma saat itu Aku tak langsung mengiyakan, Aku saat itu berlagak sok alim.

"Ya Sinta…., mending kita pulang aja, sebab kalau kita nginap besok pulang pagi Sinta bisa dimarahin sama papa dan mama…," jawabku pura-pura menolaknya.
“Ah…tenag aja, Mas…., ntar hal itu Sinta yang ngatur..”, katanya lagi.
Maka akhirnya kita berdua malam itu sengaja mencari villa, dan tak lama kamipun telah mendapatkan sebuah villa.

Sesampai di Villa itu dia Aku cium habis-habisan sampai kemaluanku ikut menegang dan mengencang.
Tiba-tiba dia bangun dan sebelum keherananku pulih, dia telah melepaskan celana jeans yang dikenakannya seketika.

"Ah enakan gini, bebas…..," katanya kalem.
Kulihat setelah itu dia terus naik ke ranjang lagi sambil tarik selimut tebal yang ada dibawah tubuhnya. Tapi saat itu Aku tahu apa yang ia lakukan itu hanyalah sebuah formalitas saja.
Kemudian Akupun ikut pula membuka celana jeansku hingga tonjolan dibalik celana dalamku kian terlihat jelas membusung.

Sementara kudengar diluar hujan mulai turun hingga suasana villa itu benar-benar dingin sekali. Maka ketika itu Akupun berbaring disisi tubuhnya lalu kupeluk tubuhnya hingga kurasakan tubuh Sinta begitu hangat dan membuat tubuhku dan lagi kedinginan.
Setelah itu tanganku mulai melingkar didadanya dan kurasakan tanganku mulai menggesek buah dadanya
yang terasa empuk dan kenyal. Semakin lama tanganku sudah tak lagi melingkar, kini tanganku mulai meraba ke arah payudaranya. Jariku kini mulai berada didaging yang membusung dan terasa begitu lembut, kenyal dan besar.

Saat tanganku meraba dan mulai mengusap-ngusap payudaranya seperti itu ternyata Sinta tak sedikitpun berontak, malahan kuarasakan dia sekarang ikut membantu tanganku untuk meremas-remas teteknya yang kurasakan pula mulai mengeras. Tanganku semakin liar, kini jariku kupakai untuk memijit putting susunya sambil sedikit kupelintir secara melingkar.

"Tha....!, BH nya buka aja ya..!,” ujarku pelan kedekat telinganya.
"Kaitannya dibelakang, Mas," jawabnya sambil tubuhnya mebelakangiku.
Maka tanpa ragu-ragu, Aku buka semua kancing bajunya dan juga kaitan BH nya telah aku copot semuanya hingga kini Sinta tinggal memakai celana dalam saja dibalik selimut tebal itu. Kini Aku dan Sinta telah sama-sama tinggal memakai celana dalam.

Saat itu tubuhku semakin merapat ketubuhnya, dan saat itu kurasakan tubuhku mulai gerah serta batang kemaluanku telah menempel erat pas disebuah gundukan kecil diantara kedua pahanya. Tubuh Sinta kurasakan pula semakin menghimpit tubuhku hingga kadang kala gesekan gundukan miliknya begitu terasa menggesek-gesek kemaluanku.

Aku tanpa ragu lagi segera membuka selimut tebal yang dipakai menutupi tubuhnya itu. Dan ketika selimut itu kusingkapkan, Aku semakin kagum sekaligus semakin terangsang melihat kemolekan tubuhnya yang betul-betul menggairahkan nfsu birahiku. Tubuhnya begitu sempurna, putih dan bersih. Dia terlihat agak malu ketika tubuhnya yang sudah setengah telanjang kutatap seperti itu, namun segera kudekap tubuh polosnya itu sambil kujilati putting susunya yang mulai tegak menantang. Tak lama kemudian kurasakan Sinta mulai bernafus dan mulai ikut terangsang pula oleh apa yang sedang Aku lakukan.

“Mas Santo!, ini gesekin dong kebawah….”, katanya agak parau sambil memegang batang kemaluanku yang semakin tegang itu.
Maka Aku segera mengikuti apa yang ia minta itu, batang kemaluanku segera kuarahkan tepat kecelah diselangkangannya yang masih terbungkus celana dalam warna hitam. Aku gesekin kemaluanku pada permukaan memeknya agak lama pula sampai kurasakan Sinta semakin bernafsu dengan nafasnya yang juga semakin memburu hingga payudaranya ikut bergerak-gerak. Dan ketika jariku kupakai untuk meraba celana dalamnya kurasakan celana itu telah begitu basah dan agak licin pula.

"Capek..ya, Mas?, mau gantian Sinta yang diatas….?," tanyanya.
"Ntar deh…tenang. Kita santai aja dulu….,” jawabku.
Namun diluar dugaanku, saat Aku lagi duduk santai sambil merokok, sementara Sinta masih tergolek diranjang dengan masih memakai celana dalam itu, tiba-tiba kurasakan tangannya yang lembut itu merogoh kecelana dalamku. Terus kurasakan jari-jari tangannya mulai memegang kemaluanku yang akhirnya kemaluanku itupun ia keluarkan dari celana dalamku kesamping.

“Ouwww…, Mas Santoooo………,” jeritnya tertahan. Aku jadi agak kaget juga dibuatnya.
“Kenapa, Tha….?,” tanyaku.
“Gede banget punyamu, Mas!, Aku jadi agak takut…..”
“Masak sih….!”, ujarku kemudian.
“Iya bener!, punya Mas disamping gede juga panjang….,” katanya sambil kulihat tatapan matanya tak lepas dari batang kemaluanku itu. Dan saat itu Aku hanya tersenyum mendengar kata-katanya yang juga mampu membuat Aku agak bangga.

Kemudian Aku tadinya hanya berpikir kalau kemaluanku itu hanya dimainin doang, tapi ternyata dia langsung ngisep kontol Aku itu. Aku dibuat agak kaget juga serta Aku nggak nyangka sedikitpun cewek secantik dia akan melakukan hal itu padaku. Tapi Aku segera menyembunyikan kekagetanku itu, malah Akupun nggak mau kalah dari dia.

Aku segera merubah posisi, sekarang Aku tiduran dan kepalaku kutempatkan berada diantara kedua pahanya sambil kuciumi pula paha yang gempal itu dengan ujung lidahku yang lama kelamaan ciumanku beralih kearah lekukan diantara kedua pahanya yang masih terbungkus oleh celana dalam yang terbuat dari kain nylon tipis itu. Tak berapa lama kemudian Aku segera tarik kebawah celana dalam yang ia pakai itu secara pelan-pelan dan Sinta pun ikut membantu dengan sedikit mengangkat pinggulnya hingga Aku dengan agak mudah dapat memerostkan celana dalam hitam miliknya hingga kelihatan bulu-bulu vaginanya yang begitu terlihat rapi juga garis lipatan memeknya yang masih terlihat rapat itu.

Lalu kubelai bulu-bulunya itu sambil Aku sedikit menguakkan lipatan memeknya yang sangat merangsang hasrat birahiku itu. Setelah itu Aku dapat melihat liang memeknya yang masih kecil dan sempit berwarna pink kemerahan. Kemudian memeknya kucium dengan begitu lembut oleh ujung lidahku, lalu ujung lidahku semakin dalam menerobos kedalam celah memeknya yang kurasakan semakin basah berair dan terasa agak asin. Jilatan lidahku semakin liar bermain dicelah liang kenikmatannya, sekarang lidahku mulai menerpa kepermukaan daging kecil sebesar kacang tanah yang menyembul didalam liang vagina Sinta.
“Aaahhhh….Maaasss….uuuggghhhhh….ooohhhhh…..”

Bibir Sinta mulai terdengar mendesah, mengerang dan merintih-rintih pelan seiring dengan jilatan demi jilatan yang Aku lakukan pada kelentitnya itu sambil matanya mulai terpejam dan bibirnya terkuak menahan kenikmatan.

Waktu Aku rubah posisi tubuhku keposisi 69, tanpa diminta dia isap kemaluanku beserta buah zakarnya, Akupun semakin semangat untuk menjilati liang memeknya, terus kukulum kelentitnya semakin keras. Hingga kurasakan kuluman bibirnya dikemaluanku ia lepaskan dan kurasakan pula tubuhnya menegang lalu meregang serta pinggulnya ikut terangkat keatas menggelinjang-gelinjang begitu erotis. Desahannya semakin kencang terdengar menggema di kamar villa yang kusewa itu.
"Akhhhh....Maaasss…..Sintaaaaaaa nggak tahan….ooohhhhh…. Maaassss…..”, erangnya keras sambil matanya merem-melek serta cengkaram tangannya kurasakan mencengkeram erat pinggangku.
Sambil merintih dia membuka lebar-lebar kedua belah pahanya, hingga posisi tubuhnya bikin Aku semakin napsu dan semakin nggak kuat menahan gelora birahi yang kian memuncak.

Akhirnya Aku kembali merubah posisi tubuhku hingga kemaluanku yang sudah sangat tegang dan keras tepat berada didepan gerbang gua kenikmatannya. Aku mulai tempelkan kemaluanku kepada bibir vaginanya yang terlihat sedikit berkedut-kedut itu, namun baru saja Aku bermaksud untuk menekan kemaluanku masuk ke memeknya, secara tiba-tiba tangannya meraih kemaluanku dan menahan gerakanku itu.

"Mas…!, jangan dimasukin....Sinta masih perawan!, kalau Mas Santo nggak percaya liat aja…!,” katanya.
Walaupun saat itu Aku agak mangkel, namun Akupun penasaran juga. Maka segera kunyalakan lampu yang ada disamping tempat tidur itu lalu kubuka belahan memeknya yang sudah begitu basah dan memang benar juga kayaknya apa yang ia katakan itu. Memang saat kulihat liang memeknya begitu kecil juga terlihat sangat sempit sekali, cuma bisa untuk masukin pentul korek api barangkali.

"Ya khan, Mas!, sumpah deh Mas Aku belum pernah ngerasain disenggama, cowokku hanya berani petting saja…..,’ katanya seperti turut meyakinkan Aku yang lagi asyik mengamati liang memek miliknya.
“Mas Santo, marah ya….?,” tanyanya lagi saat melihatku hanya terdiam dan tak berkata apa-apa.
“Nggak kok, Tha….!,” jawabku agak terpaksa, padahal sebenarnya Aku saat itu agak kecewa juga.
"Pokoknya Sinta akan bantu Mas Santo sampai bisa keluar juga…." , ucapnya sambil kembali memegang kemaluanku yang masih menegang itu.

“Tha!, apa kamu pernah ngelakuin hal seperti ini bersama cowok yang lain….?,” tanyaku sambil menatap wajah cantinya.
Dia bilang belum pernah, dan ini baru pertama kali, hanya saja dia sering lihat film BF dan majalah porno dirumah temen sekerja tapi belum pernah mempraktekannya.
"Kalau kebetulan nafsu kamu muncul gimana tuh..?,” tanyaku lagi semakin dalam.
"Ya…. Terpaksa deh, Mas. Sinta paling juga masturbasi aja!. Aku tuh Mas kalau onani bisa sampai 3 X dalam seminggu lho, Mas!,” jawabnya terus terang.

“Kok bisa sih!, pake apa gitu….?,” tanyaku lagi semakin penasaran.
"Gampangkan ya...kunci kamar matiin lampu berbugil ria sambil taroin guling atau sudutnya bantal diselangkangan terus di gesek gesek, sampai terasa keluar baru tidur. Mas!, Sinta kalau lagi nafsu bisa 4 sampai 5 kali keluar, udahannya kadang ketiduran karena kecapean sambil bugil, terus kalau bangun pagi kadang sekali atau 2x lagi Sinta ulangi"
"Wah gede juga napsu kamu Tha….!,” ujarku.

Dia hanya senyum sambil terus coba mengocok kemaluanku dengan tangannya keatas dan kebawah terus lagi lagi dia hisap dan jilati kemaluan dan buah zakarku ia kulum juga. Lalu kulihat ia menungging dengan posisi 69. Dengan posisi tubuhnya seperti itu maka begitu jelas betul Aku lihat pantatnya yang putih serta lubang anusnya yang berwarna kecoklatan diatas bulu-bulu vaginanya yang semakin membuat Aku tak tahan menahan nafsu.

Maka saat itu Aku coba mainin aja itilnya, jari jariku memelintir itilnya secara pelan, sementara jari tengahku mulai Aku masukan sedikit-sedikit keliang anusnya. Cukup lama juga hal itu Aku lakukan hingga terlihat memeknya semakin basah dan mengkilat.

"Mas kok lama bener sih, nggak keluar keluar…!," katanya diantara desahan dan rintihan bibirnya.
"Gini deh Tha, gimana kalau punyaku dimasukin lewat liang anusmu aja kalo kamu nggak mau Aku perawanin….?,” tanyaku tiba-tiba.

Mulanya dia menolak takut rusak dan sakit katanya, tapi setelah Aku jelaskan bahwa hal itu tak akan membuatnya menderita, dia akhirnya mulai melunak.
"Ya deh Mas, tapi coba dulu ya!, tapi nanti kalau sakit buru buru cabut ya...?”.
“Beres….,” kataku sambil rubah posisi. Saat itu lalu Aku suruh dia basahin kemluanku pakai ludahnya sampai batang kemaluanku benar-benar basah.

Setelah kemaluanku begitu basah oleh air liurnya, maka segera kutekan tubuhnya sampai menungging dan kepalanya kutekan kebawah hingga menempel pada bantal sambil kedua tangannya kutarik kebelakang untuk membantu menarik belahan pantatnya. Posisi dia sudah betul-betul menungging dan liang anusnya begitu jelas terlihat. Lalu liang anusnya mulai kuludahi sampai sangat basah sekali.
Setelah itu Aku bimbing batang kemaluanku kearah liang anusnya itu.

Mulanya memang susah sekali masuknya, sempit betul tapi Aku tetap pegangin batang kemaluanku sampai kepala kontolku semakin keras. Lalu kepala kontolku kutekan agak keras keliang anusnya itu dengan bantuan air ludah sebagai pelumasnya.
“Oouuuwwwww…..Maaaaassss…..ooohhhhhh…..aaaduuuhhh…..,” rintihnya saat kepala kontol semakin kuat kudorong keliang anusnya itu.

Tak berapa lama akhirnya kepala kontolku masuk juga kedalam liang anus Sinta itu. Dia nampak meringis, maka sejenak kuhentikan genjotan tubuhku namun kepala kontolku masih tetap berada diliang anusnya.
Lalu aku sedikit membungku hingga dadaku merapat pada punggungnya, lalau tanganku mulai kupakai untuk memelintir lagi itilnya. Setelah itu kembali Aku hujamkan semakin dalam kemaluanku itu pada liang anusnya sambil tanganku tetap memelintir itil milik Sinta itu.

"Aduh Mas sakit tapi enak ohhhhhh..Maaasss...pssst… ahhhh……."
Rintihan dari bibir Sinta itu membuat nafsuku semakin memuncak. Maka Aku semakin menekan kemaluanku kedalam liang ansunya itu, kutekan pelan tapi pasti sampai susah betul dan macet pas sampai batas leher kepala kemaluanku.

"Wah Tha, kalau ada minyak pelicin enak nih Tha..,” kataku.
"Di tasku ada hand body, bisa nggak Mas...?," jawabnya sambil agak menyeringai.
“Ya dicoba aja deh…..’” kataku lagi sambil mencabut kembali batangku itu.
Lalu terlihat Sinta segera bangun dan melangkah turun dari ranjang untuk mengambil hand body lotion dari dalam tasnya. Lalu hand body itu dia tuangin ketelapak tangannya, ke betang kemaluanku hingga buah zakarkupun ia olesi dengan hand body lotion itu. Setelah itu ia olesi juga liang anusnya sekalian.
Kemudian dia naik kembali ke ranjang dan kembali tubuhnya menungging seperti tadi lagi.
Maka segera kuarahkan kembali batang kontolku menusuk kedalam liang anusnya, ternyata saat itu kemaluanku agak mudah untuk melesak kedalam liang anusnya dan terasa lebih enak. Maka tak berapa lama kemudian batang kemaluanku yang besar dan cukup panjang itupun seakan telah hilang ditelan liang anusnya.
“Ooohhhh….Maaaaaasssss……aaaaahhhhhh…..’” erang Sinta saat batang kemaluanku melesak semua kedalam liang anus miliknya.

Setelah itu Aku mulai mengayun dan memaju-mundurkan batang kontolku menusuk-nusuk didalam liang anusnya secara berulang-ulang hingga kurasakan batang kemaluanku seakan tergesek-gesek oleh dinding-dinding didalam liang anus Sinta. Rasanya begitu enak dan sangat nikmat kurasakan.
Saat itu Aku masih menghujam-hujamkan kontolku kedalam liang anusnya ketika tiba-tiba tanpa mampu Aku cegah lagi, dari dalam batang kontolku memuncrat hebat spermaku yang langsung menyemprot didalam liang anus Sinta.

“Aaaaaaahhhh……Sintaaaaaaaa….oooohhhhhhhhh……’” erangku yang secara bersamaan diapun mengerang hebat.
“Maaaassss…ooohhhhhhh….aaahhhhhh…..aaduuuuhhhhh…….’”
Saat itupun kulihat jari jemari Sinta menusuk kedalam liang memeknya dari bawah tubuhnya sambil memelintir bibir vaginanya.

Tubuhku dan tubuhnya begitu bergetar dan menggelinjang-gelinjang sangat hebat. Tubuh Sinta bergoyang kekanan dan kekiri sambil sesekali menghentak-hentak hingga kontolku ikut menghujam-hujam keras kedalam liang anus miliknya sambil kurasakan pula liang anusnya semakin menjepit kontolku.
Ketika kulihat spermaku tertumpah begitu banyak sekali hingga lubang anus Sinta begitu penuh oleh cairan putih bagai susu yang menggenang didalam liang anusnya itu yang sebagian mulai menetes keatas sprei.
Setelah beberapa detik kurasakan kenikmatan yang membuat aku betul-betul puas sekali, hingga tubuhku terasa amat lemes yang akhirnya Aku dan Sinta tertidur saling berdekapan dalam keadaan tubuhku mendekap tubuh belakangnya karena kontolku masih tertancap didalam liang anusnya itu.
Namun nggak lama kemudian Aku mulai mencabut batang kontolku dari dalam liang anus Sinta. Kurasakan kontolku begitu ngilu namun terasa sangat enak sekali.

Setelah itu kita berdua tertidur saling mendekap dengan nafas yang masih ngos-ngosan hingga tak terasa matahari udah mulai nongol.
Sore harinya sebelum kami check out dari villa itu, kita ulangi lagi nal sex itu sambil mandi dan saling nyabunin tubuh kita masing-masing.
Saat itu dia tahu kalau batang kontolku kembali ngaceng dan keras.
"Mas bangun lagi tuh…!," katanya saat itu.

"Masukin lagi ya....sayang, ya…!,” jawabku, Sinta terlihat hanya tersenyum sambil membalikan tubuh, badannya membungkuk tangannya pegangan bak mandi, sementara kontolku yang masih basah sama sabun mulai kuarahkan untuk mencari sasaran lubang anusnya. Setelah pas, Aku mulai mendorongnya lalu….blesss, kontolku kembali meledsak kedalam liang anus Sinta itu.
"Ohhhh…..Maaasssss…..," erangnya sambil menyeringai.
Dan permainan itu kembali kami ulang dengan berbagai posisi, tetapi kontolku tetap menggempur liang anusnya.

Perbuatan ini akhirnya sering kami lakukan, karena ternyata Sinta juga mendapatkan kepuasan sendiri sampai kalau dia lagi kangen tapi nggak ketemu, katanya dia suka masturbasi sambil jarinya dimasukin keduburnya.

2 komentar:

  1. Anda mencari BO terbaik dan terpecaya
    bergabung saja di Togel pelangi
    Bandar Togel Online Terbaik dan Terpecaya
    Info lebih lanjut silakan hubungi CS kami...
    Telp : +85581569708
    BBM : D8E23B5C
    Line : togelpelangi
    Skype: Togel Pelangi
    Link: http://www.togelpelangi.com/
    http://www.togelpelangi.com/

    BalasHapus
  2. Yuk nonton video sexx seru abis
    https://ratuxxnx.blogspot.com/

    BalasHapus